Perkakas Elektronik Yang Wajib Dimiliki Seorang Pemula
Setiap pemula dalam bidang apapun perlu mengetahui persiapan yang akan mengantarkannya kepada kemudahan, termasuk pula para pemula di dalam bidang elektronik.
Hal ringan yang akan dijelaskan di sini hanyalah sebuah pandangan langsung saja lantaran siapapun yang telah berkecimpung di dunia elektronik niscaya pernah menjadi seorang pemula juga.
Sebagian besar (atau mungkin semuanya?) di antara para praktisi elektronik memulai keterlibatannya dengan elektronik yaitu lantaran kesukaan hati yang besar terhadap bidang ini. Terlebih terang lagi terlihat di antara para hobbyst. Tidak pernah terdengar ada orang yang ulet berguru dan praktek elektronik sampai menjadi seorang hobbyst atau praktisi yang hebat yaitu lantaran terpaksa saja, padahal hatinya tidak suka.
Namun bagi para pemula dorongan kesukaan itu harus disertai juga dengan rasionalitas yang tepat, sehingga tahu mana yang harus diprioritaskan untuk mendukung aktifitasnya menekuni bidang elektronika. Dan salah-satu prioritas itu yaitu memiliki perkakas atau peralatan untuk praktek yang cukup.
Perkakas elektronik standar.
Di antara perkakas elektronik standar yang perlu dimiliki seorang pemula yaitu : Obeng, tang, penyedot timah (tracker), penyolder, dan AVO-meter.
Obeng.
Yang terbaik yaitu kalau memiliki seperangkat obeng-set, yaitu majemuk obeng untuk membuka majemuk jenis baut yang terdapat pada peralatan elektronik. Termasuk di sini juga obeng trimmer.
Akan tetapi setidaknya memiliki dua jenis obeng, yaitu obeng plus (obeng kembang) dan obeng minus dengan ukuran bentuk dan panjang yang standar.
Tang.
Ada tiga jenis tang yang paling banyak digunakan, yaitu tang kombinasi, tang buaya dan tang potong. Tang kombinasi dipakai untuk keperluan umum, tang buaya dipakai untuk menjangkau baut-baut pada kawasan yang sempit, dan tang potong dipakai untuk memotong kabel dan kawat-kawat sisa kaki elektroda komponen sehabis menyolder komponen elektronik di PCB (papan rangkaian).
Penyedot timah (tracker).
Tidak problem walaupun hanya memiliki satu penyedot timah yang tidak mahal asalkan bisa berfungsi dengan baik. Penyedot timah akan sering dipakai dikala hendak mencabut komponen dari PCB.
Penyolder.
Yang lebih baik yaitu kalau memiliki alat penyolder lengkap ibarat penyolder 30W, 40W, 60W dan “penyolder tembak”. Tetapi setidaknya memiliki penyolder standar 40W.
AVO-meter.
Yang lebih baik yaitu kalau memiliki dua AVO-meter, yaitu AVO-meter analog dengan fitur yang lengkap dan AVO-meter digital. Tetapi setidaknya memiliki AVO-meter analog (bukan digital) walaupun yang kecil dan sangat sederhana. Keperluan untuk melaksanakan aneka macam pengukuran akan terpenuhi dengan adanya AVO-meter.
Mengapakah perkakas-perkakas ini wajib dimiliki?
Karena menyangkut contoh berguru dan beraktifitas yang layak.
Seorang yang memulai berguru elektronik harus selalu memiliki aktifitas untuk memprtaktekkan apa yang telah dimengertinya dalam banyak bentuk, ibarat merakit rangkaian elektronik, mencoba membongkar peralatan elektronik untuk dipelajari atau untuk dianalisa, melaksanakan pengecekan sambungan putus, pengukuran resistansi, dan pengukuran tegangan AC atau DC. Jika berguru elektronik hanya sebatas membaca dari buku atau melihat dari internet tanpa ada aktifitas praktek yang banyak, bahwasanya beliau hanya sedang berguru untuk menjadi seorang pembicara atau komentator saja, bukan berguru untuk menjadi seorang praktisi. Cara berguru yang ibarat ini yaitu cara berguru “bohong-bohongan”.
Untuk menjadi seorang praktisi beliau harus banyak berguru melalui praktek juga, alasannya yaitu ada bab yang cukup besar dari skil keilmuan seseorang yang hanya bisa didapatkan melalui media praktek.
Karena itulah perkakas elektronik standar yang telah disebutkan di atas itu diperlukan. Tidak mungkin seseorang akan lancar untuk melaksanakan aneka macam praktek kalau perkakas elektronik yang mendukungnya tidak ada.
Indikasi bahwa seseorang banyak berguru melalui praktek akan terlihat dikala perkakas-perkakas elektronik itu sibuk untuk digunakan.
Namun di sisi lain perlu juga diingat bahwa praktek saja memang tidaklah cukup. Ada murid yang berguru elektronik tetapi enggan untuk menyimak pelajaran yang menyangkut teori, dengan alasan : Tidak usah pusing-pusing, yang penting bisa berbuat! Yang penting bisa praktek!
Terhadap murid yang ibarat ini kemudian dikatakan : “Ya, berbuatlah dan prakteklah secara buta. Jadilah hanya sebagai tukang merakit dan tukang menyolder saja, tidak usah menjadi seorang yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi atau bahkan merancang sebuah rangkaian elektronik...!”
Bagian ini menjadi epilog goresan pena Perkakas Elektronik Yang Wajib Dimiliki Seorang Pemula.
Keep happy learning!
Hal ringan yang akan dijelaskan di sini hanyalah sebuah pandangan langsung saja lantaran siapapun yang telah berkecimpung di dunia elektronik niscaya pernah menjadi seorang pemula juga.
Sebagian besar (atau mungkin semuanya?) di antara para praktisi elektronik memulai keterlibatannya dengan elektronik yaitu lantaran kesukaan hati yang besar terhadap bidang ini. Terlebih terang lagi terlihat di antara para hobbyst. Tidak pernah terdengar ada orang yang ulet berguru dan praktek elektronik sampai menjadi seorang hobbyst atau praktisi yang hebat yaitu lantaran terpaksa saja, padahal hatinya tidak suka.
Namun bagi para pemula dorongan kesukaan itu harus disertai juga dengan rasionalitas yang tepat, sehingga tahu mana yang harus diprioritaskan untuk mendukung aktifitasnya menekuni bidang elektronika. Dan salah-satu prioritas itu yaitu memiliki perkakas atau peralatan untuk praktek yang cukup.
Perkakas elektronik standar.
Di antara perkakas elektronik standar yang perlu dimiliki seorang pemula yaitu : Obeng, tang, penyedot timah (tracker), penyolder, dan AVO-meter.
Obeng.
Yang terbaik yaitu kalau memiliki seperangkat obeng-set, yaitu majemuk obeng untuk membuka majemuk jenis baut yang terdapat pada peralatan elektronik. Termasuk di sini juga obeng trimmer.
Akan tetapi setidaknya memiliki dua jenis obeng, yaitu obeng plus (obeng kembang) dan obeng minus dengan ukuran bentuk dan panjang yang standar.
Tang.
Ada tiga jenis tang yang paling banyak digunakan, yaitu tang kombinasi, tang buaya dan tang potong. Tang kombinasi dipakai untuk keperluan umum, tang buaya dipakai untuk menjangkau baut-baut pada kawasan yang sempit, dan tang potong dipakai untuk memotong kabel dan kawat-kawat sisa kaki elektroda komponen sehabis menyolder komponen elektronik di PCB (papan rangkaian).
Penyedot timah (tracker).
Tidak problem walaupun hanya memiliki satu penyedot timah yang tidak mahal asalkan bisa berfungsi dengan baik. Penyedot timah akan sering dipakai dikala hendak mencabut komponen dari PCB.
Penyolder.
Yang lebih baik yaitu kalau memiliki alat penyolder lengkap ibarat penyolder 30W, 40W, 60W dan “penyolder tembak”. Tetapi setidaknya memiliki penyolder standar 40W.
AVO-meter.
Yang lebih baik yaitu kalau memiliki dua AVO-meter, yaitu AVO-meter analog dengan fitur yang lengkap dan AVO-meter digital. Tetapi setidaknya memiliki AVO-meter analog (bukan digital) walaupun yang kecil dan sangat sederhana. Keperluan untuk melaksanakan aneka macam pengukuran akan terpenuhi dengan adanya AVO-meter.
Mengapakah perkakas-perkakas ini wajib dimiliki?
Karena menyangkut contoh berguru dan beraktifitas yang layak.
Seorang yang memulai berguru elektronik harus selalu memiliki aktifitas untuk memprtaktekkan apa yang telah dimengertinya dalam banyak bentuk, ibarat merakit rangkaian elektronik, mencoba membongkar peralatan elektronik untuk dipelajari atau untuk dianalisa, melaksanakan pengecekan sambungan putus, pengukuran resistansi, dan pengukuran tegangan AC atau DC. Jika berguru elektronik hanya sebatas membaca dari buku atau melihat dari internet tanpa ada aktifitas praktek yang banyak, bahwasanya beliau hanya sedang berguru untuk menjadi seorang pembicara atau komentator saja, bukan berguru untuk menjadi seorang praktisi. Cara berguru yang ibarat ini yaitu cara berguru “bohong-bohongan”.
Untuk menjadi seorang praktisi beliau harus banyak berguru melalui praktek juga, alasannya yaitu ada bab yang cukup besar dari skil keilmuan seseorang yang hanya bisa didapatkan melalui media praktek.
Karena itulah perkakas elektronik standar yang telah disebutkan di atas itu diperlukan. Tidak mungkin seseorang akan lancar untuk melaksanakan aneka macam praktek kalau perkakas elektronik yang mendukungnya tidak ada.
Indikasi bahwa seseorang banyak berguru melalui praktek akan terlihat dikala perkakas-perkakas elektronik itu sibuk untuk digunakan.
Namun di sisi lain perlu juga diingat bahwa praktek saja memang tidaklah cukup. Ada murid yang berguru elektronik tetapi enggan untuk menyimak pelajaran yang menyangkut teori, dengan alasan : Tidak usah pusing-pusing, yang penting bisa berbuat! Yang penting bisa praktek!
Terhadap murid yang ibarat ini kemudian dikatakan : “Ya, berbuatlah dan prakteklah secara buta. Jadilah hanya sebagai tukang merakit dan tukang menyolder saja, tidak usah menjadi seorang yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi atau bahkan merancang sebuah rangkaian elektronik...!”
Bagian ini menjadi epilog goresan pena Perkakas Elektronik Yang Wajib Dimiliki Seorang Pemula.
Keep happy learning!
0 Response to "Perkakas Elektronik Yang Wajib Dimiliki Seorang Pemula"
Post a Comment